Jenis-Jenis Serat Alam
Serat tanaman
Kapas
Kapas adalah serat alam yang paling banyak digunakan untuk membuat pakaian dan ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, kapas adalah salah satu serat selulosa alami yang terbuat dari buah pohon kapas.
Kedua, karakteristik kapas sangat cocok untuk diolah menjadi kain. Karakteristiknya sendiri adalah memiliki kekuatan serat yang baik, warnanya putih, teksturnya lembut, mudah berkerut, elastisitas rendah, daya serapnya baik, dan bisa menahan panas.
Saat kapas diolah menjadi kain katun, hasil akhirnya memiliki karakteristik yang nyaman, tidak mudah panas meskipun dipakai di cuaca yang panas, dan tidak mudah dingin walaupun cuacanya dingin. Selain pakaian, kapas juga digunakan untuk membuat handuk, tenun, rajutan, ayon, spandek, polyester dan lain sebagainya. Sayangnya kapas mempunyai kelemahan yaitu gampang rusak jika terkena serangga, lumut, dan jamur.
Serat daun nanas
Pohon nanas bisa ditemukan dengan mudah di seluruh daerah Indonesia. Biasanya setelah buah nanas diambil dari pohonnya, daun-daun nanas yang berduri akan dibuang karena tidak bisa digunakan.
Namun faktanya, daun nanas bisa diolah lagi menjadi serat alam yang sifatnya kuat, lembut, dan halus saat ditenun. Jika serat daun nanas ini dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual.
Kalau tertarik, kamu bisa melakukan budidaya nanas di rumah. Dengan bantuan buku Hujan Rezeki Budidaya Nanas, bahkan pemula sepertimu bisa melakukan budidaya nanas dengan baik.
Pelepah pisang
Sama seperti nanas, pohon pisang juga tumbuh subur di Indonesia. Bahkan bisa dibilang, di setiap lahan yang kosong pasti ada pohon pisangnya. Nah, salah satu bagian penting dari pohon pisang adalah pelepahnya yang menjadi tempat menempel daun-daunnya.
Pelepah pisang bisa dijadikan sebagai serat, namun hanya yang sudah kering sehingga warnanya berubah menjadi coklat kehitam-hitaman. Serat dari pelepah pisang cukup kuat dan tidak mudah putus.
Eceng gondok
Eceng gondok sering dianggap tanaman pengganggu (gulma) oleh masyarakat. Soalnya tanaman yang satu ini bisa tumbuh di mana saja, mulai dari sungai, rawa, atau waduk. Kecepatan berkembang biaknya seringkali membuat masyarakat jengkel.
Bayangkan dalam waktu 52 hari saja, satu batang eceng gondok bisa menghasilkan tanaman baru seluas satu meter persegi. Kalau dibiarkan terus, semua perairan yang ada di sekitar masyarakat bisa dipenuhi tanaman ini.
Namun, lain ceritanya jika tanaman ini diolah menjadi serat alami. Pada bagian tangkau daun yang berbentuk silinder memanjang dengan diameter 1 sampai 2 cm, terdapat serat kuat dan lemas yang mengandung banyak air. Bagian tangkai inilah yang bisa diolah menjadi serat alami.
Daun Pandan
Daun pandan lebih banyak dimanfaatkan sebagai penyedap aroma saat memasak, selain itu ada juga yang menggunakannya untuk pewarna alami. Well, aroma dari daun pandan memang sangat khas dan tidak bisa digantikan dengan yang lainnya.
Namun tahukah kamu bahwa daun pandan bisa juga diubah menjadi serat alami? Yup, daun yang satu ini mempunyai serat yang kuat dan tahan lama. Ketika dikeringkan lalu diambil seratnya, maka akan menjadi bahan alami yang berkualitas.
Biasanya, sebelum dikeringkan, daun pandan yang sudah tua akan dipotong terlebih dulu. Setelah itu, bagian ujung yang meruncing dibuang lalu bagian yang tersisa dibelah menjadi 4 sampai 5 bagian.
Serat rami
Serat rami berasal dari tanaman bernama Boehmeria nivea yang sudah terkenal sejak dulu di masyarakat. Tanaman ini biasa dimanfaatkan untuk membungkus mumi oleh bangsa China. Serat rami terkenal dengan warnanya yang putih berkilau, tahan terhadap jamur dan juga bakteri. Karena itu tak heran jika banyak orang memanfaatkan serat rami untuk membuat produk akhir yang bernilai jual.
Mendong
Mungkin kamu cukup jarang mendengar nama mendong, namun itu wajar karena tanaman ini hidupnya di daerah rawa-rawa. Mendong sendiri merupakan tanaman sejenis rerumputan yang tingginya sekitar 100 cm.
Tanaman mendong bisa diolah menjadi serat alami dengan cara dijemur selama 2 sampai 3 jam. Setelah itu, sortir mendong berdasarkan ukuran panjangnya sampai rata, lalu ikat. Kemudian, jemur kembali selama 2 sampai 3 jam dan simpan selama satu hari.
Daun sirsak
Daun sirsak mempunyai bentuk yang bulat seperti telur namun agak tebal. Di bagian permukaan atasnya berwarna hijau tua dan bagian bawahnya berwarna hijau muda. Di negara kita, pohon ini biasa tumbuh di daerah yang ketinggiannya kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Daun sirsak ini bisa dimanfaatkan seratnya. Cara untuk mendapatkan seratnya adalah dengan merendam daun sirsak yang masih segar di air selokan selama 2 sampai 3 minggu. Jika yang tersisa tinggal serat daunnya saja, cuci dengan air bersih. Setelah itu, rendam serat daun dalam larutan peroksida (H2O2) selama satu hari untuk menghilangkan sisa-sisa daun yang masih menempel. SElanjutnya, cuci kembali serat daun dengan air bersih. Setelah selesai, jemur di bawah sinar matahari langsung.
Kulit kayu
Serat alam dari kulit kayu biasanya banyak diminati oleh orang yang tinggal di kota-kota besar sebab mereka memang jarang melihat sesuatu yang tampak natural. Berbeda dengan masyarakat di daerah yang masih dipenuhi oleh pohon-pohon hijau.
Anyway, kulit kayu bisa diolah menjadi serat dengan cara yang mudah. Karena cukup dibersihkan kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga kulitnya menjadi kering. Setelah itu, serat kulit kayu bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang berharga.
Serat hewan
Wol
Tak hanya kapas, wol juga termasuk serat alam yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat pakaian. Serat wol didapatkan dari rambut hewan seperti kambing, domba, dan juga apalca.
Serat wol ini mempunyai karakteristik yang gampang menyerap kelembaban, sifatnya lebih elastis, tampak berkerut, tingkat pelepasan panasnya lebih rendah, tahan terhadap listrik statis, dan lebih hangat jika dibandingkan dengan kapas. Karena karakteristik ini dan bahan asalnya yang berasal dari berbagai jenis hewan, produk olahan serat wol mempunyai tampilan yang lebih beragam.
Sutra
Serat hewan yang selanjutnya adalah serat sutra yang didapatkan dari kepompong ulat sutra, tepatnya ulat sutra murbei. Saking populernya serat sutra untuk membuat pakaian, sekarang ulat sutra sengaja dibudidayakan oleh petani sehingga bisa menghasilkan serat sutra secara kontinyu.
Serat sutra terkenal karena karakteristiknya yang kuat, bertekstur halus, lembut, ringan, dan juga memiliki warna yang berkilau. Sayangnya, serat ini mempunyai elastisitas yang tidak terlalu baik. Jadi kalau direntangkan, tidak akan bisa kembali ke ukuran semula.
Tak hanya itu, jika terlalu sering terkena sinar matahari kekuatan kain dari serat sutra akan semakin menurun. Bahkan jika terserang serangga atau dibiarkan kotor, kainnya lebih cepat rusak.
Nah, melalui buku Ilmu Tekstil, kamu bisa memahami bagaimana proses pengolahan serat sutra menjadi pakaian. Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, sehingga cocok untuk para pemula.
Kulit sapi
Kulit sapi memiliki karakteristik yang kuat dan tebal sehingga cocok dijadikan sebagai bahan baku kerajinan. Di tangan orang-orang yang kreatif, kulit sapi bisa menjadi berbagai macam produk, mulai dari dompet, ikat pinggang, tas, sepatu, hingga jaket.